Sunday, June 18, 2017

Kakak Adik yang Haus Sex

Ini adalah pengalamanku ngesex dengan wanita yang bisa dibilang hyper sex. Baru sekali kita bertemu saja, aku sudah diberi kenikmatan yang tiada taranya. Semua ini berawat saat aku bekejra sebagai tukang ojek. Aku terpaksa melakukan ini karena kebutuhanku untuk membayar kuliah yang semakin banyak. Sementara keuaangan keluargaku bisa dikatakan kurang. Melihat Peluang menjadi tukang ojek ini lah, akhirnya aku bekerja untuk membantu kebutuhan keluargaku, Karena hanya tukang ojeklah yang waktunya busa ku bagi dengan kuliahku.

Seperti biasa, setelah aku pulang kuliah, aku langsung bablas menuju pengkalan ojek yang aku gunakan untuk menunggu penumpang datang. Aku mulai ngojek sekitar jam setengah 7 malam . Naah malam itu kurasakan sepi sekali, karena hanya ada dua orang pengojek saja yang ada dimalam itu karena sejak tadi sore sudah hujan cukup deras, mungkin pada malas berangkat. Kemudian aku dan 2 teman ojekku pun mengisi waktu dengan bermain kartu agar tidak jenuh.


Semakin lama kurasakan aku semakin jenuh saja, dan dalam permainan kartu yang ku mainkan dengan teman ojekku pun itu adalah  siapa yang menang dia yang bakal ngangkut jika ada penumpang datang. Dan dalam permainan itu aku selalu kalah, dan hal itulah yang membuatku jenuh. Setelah beberapa menit kita bengong. kulihat ada sebuah mikro mini yang berhenti dan menurunkan penumpang, kulihat ada dua orang yang berjalan menuju pangkalan kami. Karena tadi aku kalah dalam bermain, jadilah mereka yang menarik penumpang tersebut dan sekarang tinggalah aku sendirian dipangkalan ojek.

Karena malam itu gerimis tak kunjung berenti, maka ku putuskan saja untuk pulang, karena kupikir dengan suasana seperti ini aku gak akan dapat penumpang. Ketika aku sedang menyetarter motorku, dari kejauhan kulihat ada seorang wanita yang sepertinya sedang menunggu taksi / mungkin sedang menunggu hujan reda. Ketika aku lewat di depannya, kuberhentikan motorku dan ku tawarkan tumpangan untuknya.

"Ojek kak?" wanita itu nampak ragu-ragu dan meliaht kearahku

"Kejalan ******** berapa?" tanyanya

"20rb kak" jawabku dan tak kusangka wanita tersebut mau juga aku tawarin

"Mmm... Baiklah, ada jas hujannya too?" tanya wanita itu.

"Ada kak, namun cuma satu, nanti dibelakang kan gak kena hujan" jawabku meyakinkannya, padahal dia sudah basah kuyup oleh hujan. Tubuhnya sangat semox dan terlihat sangat seksi, wah aku yang beruntung nih dibandingkan teman-temanku tadi.

Dibawah hujan rintik, aku sempat berpikir bila dia bukan penumpangku, wah pasti udah kugoda nih, tiba tiba dia merapatkan dadanya kepunggungku.

"Siapa namamu?" tanyanya

"Bima kak" jawabku

"Kalo kakak siapa namanya???" tanyaku

"Dina" jawabnya singkat

Aku pun ngegas motorku sedikit kencang agar cepat sampai tujuan. Dan tak terasa selang beberapa menit ternyata sudah sampai di depan rumahnya.

"Kamu mampir dulu Bim, ntar kakak buatkan kopi penghangat tubuh, sambil nunggu hujan reda" kata Dina

"Ya kak, makasih kak" balasku sambil berpikir betapa beruntungnya aku

Aku masuk rumah mengikuti Dina dan duduk diruang tamu.

"Nih handuknya dan diminum kopinya ya" Dina melirik kearahku yang basah kuyup

Waktu itu kulihat tubuh Dina hanya dibalut baju piyama dan rambutnya masih diikat dengan handuk.
Dadanya terlihat menonjol besar sekali, wah pasti enak nih dan aku meliriknya. Beberapa menit kemudian muncul seorang perumpuan lagi sambil menggendong anak yang katanya berumur setahun dan mengenalkan diri sebagai Pipit adik Dina. Bayi dalam gendongannya sudah tertidur dan Pipit pamitan menidurkan anaknya.

"Apa kami nginap disini saja Bim, hujan malah tambah deras tuhh" ujar Dina

Waaah, tawaran yang kutunggu nih, aku segera memasukkan motorku kegarasi dan bergegas kembali kedalam sambil mengeringkan tubuhku. Aku menuju ruang televisi tempat Dina menikmati secangkir tehnya. Setelah tahu aku datang, dia memberikan baju piyama kepadaku.

"Aku ganti baju dimana nih kak ??"tanyaku

"Tuuh dikamarku saja" jawab Dina sambil menunjuk pintu kamar

Kemudian aku bergegas masuk kamar, kemudian melucuti semua baju basahku dan memakai piyama itu. Tanpa kusadari ternyata Dina sudah berada dibelakangku sambil memelukku. Aku sedikit kaget kemudian aku berbalik, dadaku bergetar melihat Dina membuka tali piyamanya.

"Kenapa Bim, takut yaa?" katanya sambil mendekat kearahku terus jongkok didepanku, kulihat dadanya lumayan besar dan membuat penisku tegak berdiri.

"Woow, geedee banget!!" kata Dina manja sambil mengusap zakarku perlahan.

Dan langsung di kulumnya P3nisku masuk kedalam mulutnya yang mungil. Kurasakan sensasi yang luar baisa. Terus di kocoknya k0ntolku, perlahan penus perasaan, sepertinya DIna sudah mahir sekali.
Kutarik bajunya hingga kami sekarang benar - benar telanjang dan kugendong Dina menuju ranjang dan kuletakkan di pojok. Kucium bibirnya dan Dina membalas dengan napas memburu. Kuremas  payudaranya yang besar, halus dan kuning itu segera kulumat . Domino99

"Mmmhhh... nikmat sekali Bim..."

"Terusss.....Biimmm"

Tanganku terus mengerayangi memek Dina yang sudah basah. Terus kujilati klitorisnya yang hangat, ku jambak rambut vaginanya dan Dina menjerit sambil mengeluarkan lendir bening kemulutku, Dina menggelinjang dan kemudia Dina orgasme. Terus kujilati cairan itu sampai habis, sesekali kusentil klitorisnya dengan lidahku. Bandar Poker Terbaik

"Biiimmm.... masukkan k0ntolmu, pleasee" ujar Dina sambil merem melek.

Langsung kudekatkan batang k0ntolku kearah lobang vaginanya, kumasukkan kepala k0ntolku sedikit demi sedikit yang membuat Dina gak tahan lantas menaikkan pinggulnya dan tanpa terhalang-halangi penisku-pun masuk kedalam vaginanya. Kutusukkan pelan-pelan k0ntolku karena ukurannya terlalu besar bagi vagina Dina. SumoQQ.Net

"Teruss yang kencanggg... Oooouuuhhhhh.."

"Aaaaaahh...Aaaaaa...Uhhhh" Kutusuk lebih keras hingga berbunyi!" "Sluugg...Sluugg" sambil kuremas payudaranya yang sudah mengeras putting susunya. Gerakkanku semakin kesetanan dan melihat Dina merem melek sambil mendesah. Lebih dari 15 menitan aku dalam posisi tradisional seperti itu, kulihat Dina sudah lemas sekali, Dina sudah berkali-kali orgasme.

"Din... aku keluarin didalam ya" kataku sambil kenocok k0ntolku terus didalam vaginanya.

"Mmmhh....Terrrserahhhh" kata Dina sudah tidak jelas lagi dan tak lama kemudian
"Croottt...Crott..Croootttt...Croootttt..." kusemprotkan spermaku kedalam vaginanya, Dina-pun kemudian lemas. Kemudian kucabut penisku dan berbaring disampingnya.

Kupeluk Dina yang kecapaian, ditambah harus melawan burungku yang sudah cukup terkenal dikalangan cewek teman-temanku.

"Aku tidur dulu Bim, capek! besok pagi bangunkan aku yaa" kata Dina

Aku bangun, sambil mengenakan piyama lagi dan menuju keruang televisi, aku baru tidak ingin tidur cepat nih, karena masih sekitar jam setengah 12 malem. Kulihat Pipit masih duduk didepan TV.

"Acaranya bagus yaaahh?" tanyaku basa-basi

"Wah jelek nih, pusing jadinya.." balasnya sekenanya

"Tolong dong Bim, ganti DVD saja, tuh didepan banyak DVD" tambah Pipit

Dengan malas kuraih DVD dan menghidupkan playernya, ku setel saja sebuah DVD tanpa gambar sampul disitu. Setelah hidup aku-pun berbalik kearah Pipit sambil duduk disofa, disampingnya. Aku kaget saat kulihat dilayar sebuah aksi yang sangat mendebarkan, seorang laki-laki yang sedang bercumbu dengan 3 wanita! wah?!

"Kamu suka kayak gitu ya Pitt?? kataku menggoda

Pipit hanya tersenyum sambil berbisik kearahku.

"Ayo puaskan aku seperti kakakku tadi, aku tahu apa yang kamu lakukan"

Pipit-pun melucuti pakaiannya dan menarik tali tali piyamaku. Penisku yang dari tadi sudah tegak dapat dilihat langsung oleh Pipit. Langsung saja Pipit meraup mulutku dan kami berciuman diatas sofa. Bibir Pipit melumat bibirku. Keliatan sekali dia sedang bernafsu, mungkin dia sudah lama gak pernah melakukannya. Ku angkat tubuhnya hingga dadanya ada di depanku, kumasukkan puttin susunya kemulutku, kukulum dan Mmmmhhhhh ternyata keluar air susunya. 

"Wah, kamu ada susunya ya ?" kataku sambil terus meneguk susu tawar itu

"Iya , kamu habisin juga gapapa, toh anakku sudah bobo sekarang!!?" aku semakin bersemangat

Kuhirup susu segar itu langsung dari pabriknya, belum pernah lagi kurasakan hal ini, wah asyik sekali. Pipit terus menggelinjang menggosok-gosokkan mekinya ke penisku yang sudah tegak penuh vaginanya memang sudah sangat basah, aku maklum saja.

"Bim, aku ingin langsung saja, kamu diam disitu, biar aku aja yang beraksi.." Pipit terus berceloteh sambil memutat butuhnya membelakangiku, didudukinya k0ntolku yang tegak berdiri keatas.

"Aaahhh.Aaauu" bless tanpa hambatan k0ntolku segera bersarang didalam vaginanya

Dengan brutal, seperti orang kelaparan, Pipit menggenjot Tubuhnya, hingga burungku keluar masuk dan mengesek dinding vaginanya. Dari pantulan kaca kulihat payudaranya Pipit naik turun dengan cepat. Terus kuraih saja dan kupilin-pilin Putting susunya, tiba-tiba tanganku sudah basah dengan air susu yang keluar dari payudaranya.

"Mmmhh..Teruss...Pit" desahku

Pipit terus menggoyang sambil sesekali mendongak keatas hingga rambutnya menyabet wajahku.

"Aaaaahhh...terusss" aku kenikmatan sambil kuremasi payudaranya

Sekitar 15 menitan, kemudian aku tak kuat lagi dan ku semprotkan spermaku ke atas, membasahi dinding vaginanya yang sangat hangat.

"Aaaaahhh.." Pipit berhenti kecapaian, aku juga sangat kecapaian

"Maafkan aku Pit, aku mungkin belum bisa memuaskan kamu, tapi besok lagi pasti kamu kubuat pingsan" kataku cepat sambil memeluknya.

"Aduh Bim.... jangansalah.. walau kamu diam tadi, aku malah dapat orgasme berkali-kali kamu hebat Bim!" ujar Pipit

Pipit memelukku sambil mengusap-usap k0ntolku yang masih basah oleh spermaku dan lendirnya, kemudian Pipit mendekatkan wajahnya menjilati spermaku yang tersisa dibatang k0ntolku sampai habis

Begitulah cerita singkatku, sebagai tukang ojek yang sangat beruntung malam itu, kejadian itu berulang terus seminggu 3 kali, tiap kali Pipit ataupun Dina membutuhkan kehangatanku, aku segera datang memenuhinya, sampai saat ini.


0 comments:

Post a Comment