Wednesday, December 6, 2017

Ayu Siswi SMP BISPAK

Peristiwa ini terjadi saat aku duduk di bangku SMP, dimana dikelasku ada salah satu cewek yang bernama Ayu memang dia terkenal sebagai cewek genit, dari wajah pun biasa biasa saja tidak ada istimewanya mungkin karena dia supel dan gampangan bergaul maka dari itu banyak teman teman cowok yang dekat dengan dia dan menjadi rebutan para cowok termasuk aku.


Diantara sekian banyak cowok ada satu yang paling getol dekat2 ma Ayu, namanya Andi. Setiap kali aku melihat Andi mendekati Ayu maka tangannya gk jauh2 dari meraba pantat atau toked Ayu.

Pernah suatu ketika saat pelajaran Kesenian, Ayu yang duduk sendirian karena teman satu mejanya tidak datang pindah tempat duduk ke tempat Andi yang memang duduk sendirian dibarisan paling belakang sudut, bersebelahan dengan mejaku.

Mulanya aku gk terlalu pedulian, paling juga si Andi ngucek2 payudaranya si Ayu. Tapi saat aku ngelirik, aku kaget setengah mati. Kontol si Andi udah keluar dari celananya dan sedang dikocok2 ma Ayu! Andi menyeringai bangga melihat ke arahku. Sementara Ayu hanya tersenyum2 genit aja melihat aku yang terpelongo.

Sambil menikmati kocokan Ayu tangan kiri Andi asik meremas2 payudara kanan Ayu, untuk menutupi pandangan guru dari depan Andi sengaja menaruh buku bacaan kesenian di depan Ayu dengan cara di dirikan jadi seolah2 mereka berdua sedang membaca buku itu.

Beberapa menit kemudian kulihat peju Andi menyembur keluar, Ayu kemudian mengelap tangannya yg belepotan peju Andi ke celana Andi. Meilhat itu aku juga jadi kepingin. Aku segera memberi kode sama Andi untuk gantian, kamipun berganti posisi.

“Aku juga donk..” pintaku setelah duduk di sampingnya,

“Paan?” tanyanya pura2 gk tau. “Kocokin kontol aku” ujarku, Ayu mencibir kearahku, “Gak mau” tolaknya. Bangsatnya ni pikirku, gk tau orang dah konak juga. Sementara di meja sebelahku, si Andi cekikikan melihatku, teman semejaku juga ngintip2 sambil tersenyum2 mupeng. Pasti mintak bagian juga tuh.

Karena udah gk tahan menahan birahi, sambil melihat kedepan pelan2 aku menurunkan resleting celanaku, tapi susah juga ngeluarin si kontol yang udah jegang dari tadi dalam posisi duduk gini. Ku longgarkan sedikit ikat pinggangku dan ku lepaskan kait kancing celanaku baru kurogoh kontolku mengeluarkannya, begitu kontolku keluar dari celana langsung keraih tangan kanan Ayu, ku arahkan ke batang kontolku.

“kocokla cepat..” bisikku, tangan Ayu yang lembut dan halus kemudian memegang batang kontolku dan mulai mengocok2nya membuat aku tertunduk keenakan.

“enak ya..?” bisik Ayu, “anjeng, enak kali” balasku berbisik. Berkali2 aku mengeluarkan nafas keras saat kulit tangan Ayu yang lembut menggesek2 kepala kontolku.

Sesekali aku melirik ke arah Andi dan temanku yg tertawa2 kecil melihat aku lagi dikocokin ma Ayu, teman semejaku berkali2 memberi kode mintak giliran yang dibalas dengan Ayu leletan lidahnya. Asli mupeng dia, terlebih lagi saat aku dengan sengaja meremas2 payudara Ayu sambil melirik mengejek ke temanku itu.

Beberapa menit kemudian pejuku akhirnya muncrat keluar disertai rasa nikmat tiada tara, sebisa mungkin aku menahan untuk tidak mengerang. Kututupi wajahku dengan kedua tanganku menahankan rasa nikmat di kontolku.

Ayu mengangkat tangannya menunjukkan jari2 tangannya yang belepotan pejuku, wajahnya menunjukkan ekspresi jijik. Kemudian seperti tadi dia mengelapkan tangannya ke celanaku.

Karena merasa masih ada bau2 pejunya, Ayu permisi ke wc. Gk lama teman sebangkuku ikut permisi keluar. Aku kembali pindah ke mejaku sementara Andi duduk di bangku sebelahku.

Tapi ko lama kali ya..?? “jangan2 mereka maen di wc” terka Andi. Aku manggut2 mengiyakan. Ampe pergantian jam pelajaran (kira2 15 menit lebih) baru mereka kembali, ku lihat teman aku itu tersenyum bahagia. Sementara Ayu kembali ke bangkunya, bukan di tempat Andi lagi.

Langsung kucecar teman ku dengan pertanyaan2, ngapain aja kalian? Temanku cerita begitu dikamar mandi, dia langsung meluk Ayu. Sambil berciuman temanku meremas2 payudara Ayu lalu dia meminta Ayu untuk menghisap kontolnya, Ayu ok-ok aja menghisap kontol temanku itu, lagi pula biasanya kamar mandi pas jam pelajaran masih berlangsung memang tergolong sepi kuadrat.

Eh pas lagi asik2an begitu tiba2 masuk cowok dari kelas sebelah, udah bisa ketebak cowok itupun mintak bagian. Terpaksa Ayu ngelayani dua kontol sekaligus. Sepikan bukan berarti gk ada yang datang, beberapa menit kemudian datang dua orang cowok, anak kelas 2. melihat Ayu yang lagi jongkok sambil ngisapin kontol kami, mereka pun dengan sabar ngantri mintak disepong juga.

Setelah semua ngecrot baru Ayu dan teman aku itu kembali ke kelas. Aku jadi geleng2 mendengar cerita teman aku itu, jontor deh tuh bibir nyepong 4 batang sekaligus…

Lain waktu ada lagi cerita saat aku, Andi dan Ayu tergabung dalam satu tugas kelompok yg diberikan oleh guru bahasa inggris kami. Selain kami bertiga ada empat orang lagi, dua perempuan dua laki2. Jadi totalnya kami bertujuh. Kami memutuskan mengerjakan tugas kelompok tersebut pada hari minggu di rumah Ayu.

Jadi begitulah pada hari minggu yang dijanjikan kami berkumpul di rumah Ayu, kami mengerjakan tugas itu di ruang tamunya. Mulanya sih biasa2 aja, selain karena ada cewek lain juga karena orang tua Ayu masih berada di rumah.

Suasana mulai berubah saat orang tua Ayu keluar untuk menghadiri suatu pesta pernikahan, tangan Andi mulai gatal meraba2 tubuh Ayu membuat Ayu sibuk menepis tangan jahil Andi. Jadinya malah gk mengerjakan tugas kelompok lagi tapi mulai cerita2 jorok yang membangkitkan gairah.

“Udah pernah liat kontol gk?” tanya Andi ma Silvia salah satu teman cewek dalam kelompok kami. Nih anak emang gk ada otaknya. Silvia yang mendengar pertanyaan Andi jadi merah padam mukanya, mulutnya langsung melancarkan cacian sama Andi membuat kami tertawa2.

“gitu aja marah, Sil, Ayu aja tenang2 aja klo liat kontol, ya kan Si” Amir ikut2 nimbrung sambil ngelirik genit sama Ayu, Ayu hanya mencibir menanggapi godaan Amir.

“ngomong2 kontol kelen, macam yg besar aja kontol kelen” Wita kali ini yang angkat bicara, nih anak mang rada berani dibandingin Silvia.

“eh, mo liat ko kontol aku…?” tanyak Andi semangat sambil berdiri memamerkan celananya yang menggembung di bagian selangkangan. Tingkahnya membuat para cewek2 itu terpekik2 sambil cekikikan, Ayu yang tepat berada di samping Andi tiba2 meninju selangkangan Andi membuat dia terpekik kesakitan yang disambut gelak tawa kami semua.

Gk sadar udah hampir tiga jam juga kami di rumah Ayu, akhirnya kami memutuskan melanjutkan lagi pengerjaan tugas kelompok itu Senin besok. Wita dan Silvia pulang dengan diantar Amir dan Joko sementara aku dan Andi tetap tinggal.

Aku sudah menebak apa yang ada dalam pikiran Andi, begitu mereka berempat meninggalkan rumah Ayu, Andi langsung melancarkan serangan2nnya.

Entah siapa yang bernafsu duluan keduanya udah bergumul saling peluk dan cium mengabaikan aku yang terbengong2 melihat aktivitas mereka berdua. Dengan ganas tangan Andi meremas2 payudara Ayu sementara tangan Ayu meraba2 selangkangan Andi.

Gk mau ketinggalan aku langsung duduk disamping kiri Ayu dan ikut2an meremas2 payudara kirinya. Ayu melepaskan ciumannya dari Andi gantian menciumi bibirku yang kubalas dengan penuh nafsu. Aku menggeliat nikmat saat jari2 Ayu meremas selangkanganku sementara disamping kanan Ayu Andi memelorotkan celananya sekaligus celana dalamnya hingga kontolnya yang tegang terlihat menjulang.

Andi segera meraih tangan Ayu dan mengarahkannya ke kontolnya, Ayu melepaskan ciumannya dariku dan melihat ke arah kontol Andi kemudian mulai mengocok2nya membuat tubuh Andi jadi kejang2. Aku ikut2an melepasi celanaku hingga kontolku dengan leluasa tegak dengan gagah.

Aku berdiri disamping Ayu sambil meraih kepala Ayu dan menariknya ke arah kontolku, mengerti kemauanku Ayu langsung membuka mulutnya lebar2 membiarkan batang kontolku masuk ke dalam mulutnya, begitu kontolku masuk langsung dia menghisapnya membuat aku mendesis keenakan.

“kontol! Kau pulak yang duluan di sepong!” maki Andi, “salah sendiri lah” jawabku penuh kemenangan. Kugerakkan pinggulku seolah2 sedang mengentoti mulut Ayusambil mendesah2 keras memanas2i Andi sementara Ayu makin aktip menghisap2 kontolku.

Panas melihat aku yang disepong Ayu, tangan Andi kelayapan menaikkan rok terusan Ayu ke atas hingga pahanya yang mulus terbuka sampai terlihat pangkal paha Ayu yang terbalut celana dalam warna pink.

Andi menggesek2kan telunjuknya ke selangkangan Ayu membuat Ayu mengeluarkan suara2 mengeram sambil terus menghisap2 kontolku. Celana dalamnya terlihat basah oleh rembesan cairan vaginanya.

“Si buka sempak kau, si Martin mau liat pepek kau” kata Andi sambil tangannya berusaha memelorotkan celana dalam Ayu, Ayu agak menaikkan pantatnya agar celana dalamnya dengan mudah dapat dipeloroti Andi ke bawah.

Mataku tak lepas memandang pepek Ayu yang ditumbuhi bulu2 halus, begitu pepek Ayu terbuka jari2 Andi langsung bermain di celah pepek Ayu membuat Ayu mendengus2 merasakan kenikmatan.

Tubuhnya menggeliat2 merasakan gesekan2 jari Andi di celah pepeknya.

Tanpa sadar aku makin dalam menyodokkan kontolku di dalam mulut Ayu, berkali2 Ayu mengeluarkan suara tersedak dan berusaha melepaskan kontolku dari dalam mulutnya tapi karena aku telah dikuasai nafsu birahi malah makin kasar menggoyang2kan pinggulku mengentoti mulut Ayu sambil tanganku memegang kepala Ayu menghindari dia melepaskan kontolku.

Ayu udah gk lagi menghisap kontolku hanya membiarkan saja kontolku memenuhi rongga mulutnya bergerak leluasa.

“ayo tin terus” ujar Andi sambil memberi semangat sambil tangannya juga dengan cepat menggesek2 pepek Ayu membuat Ayu makin keras mengerang2.

“aku mo keluaaarrrr…” jeritku, dengan susah payah Ayu menjauhkan kepalanya dari kontolku, tepat saat dia berhasil mengeluarkan kontolku dari dalam mulutnya, maniku muncrat keluar dengan perasaan nikmat tiada tara.

Ayu memekik kecil saat maniku menyembur ke wajahnya, aku dengan sengaja mengarahkan ujung kontolku ke wajahnya hingga maniku muncrat di wajah Ayu. Maniku yang kental dan berwarna putih itu menempel disekitar wajah Ayu.

“martin jahat, maninya ditembakkan ke muka Ayu” rungut Ayu manja, dengan perasaan lelah aku duduk disamping Ayu melihat dengan takjub maniku meleleh di sekitar wajah Ayu sebagian menetes ke baju kaosnya.

“memang ni, gk usah kasih lagi Si” Andi ngompor2in, pasti udah mupeng dia. “dah buka aja Si bajunya, udah kenak mani si martin gitu” ujar Andi, “alah pengen aja bilang” cibir Ayu tapi dia mau juga membuka bajunya.

Kini udah benar2 bugil , kontolku yang semula layu mulai bangkit kembali melihat tubuh telanjang Ayu, “kelen juga la buka baju masak aku aja” ujar Ayu, tanpa diminta dua kali Andi segera menanggalkan pakaiannya diikuti oleh aku.

Kini kami bertiga udah bugi, aku dan Andi segera mencaplok masing2 payudara Ayu yang cukup besar itu membuat Ayu tertawa geli menerima rangsangan dari kami. Ini pertama kalinya aku menghisap pentil perempuan.

Andi kemudian merebahkan tubuh Ayu di sofa dengan kepalanya berbantalkan pahaku hingga wajahnya tepat di depan kontolku yang mulai tegak lagi. Aku terbengong2 melihat Andi mengambil posisi di tengah2 pangkal paha Ayu, kontolnya yang tegang tepat berada di celah pepek Ayu.

“ko mo ngentoti dia??” tanyaku terheran2, “memang kenapa?” tanya Andi, sementara Ayu memandangku dengan ekspresi heran, “nanti dia gk perawan lagi” ujarku lugu. Mereka berdua tertawa geli mendengar ucapanku.

“Martin tenang aja, nantik abis Andi, Martin boleh ngentoti Ayu” ujar Ayu sambil menggesek2kan pipinya di batang kontolku. Sementara Andi kembali melanjutkan maksudnya mengentoti Ayu.

Terdengar pekik Ayu saat batang kontol Andi menerobos masuk kedalam pepeknya, entah karena udah dari tadi nahan nafsunya, Andi dengan cepat menjurus kasar menyodok2kan batang kontolnya di dalam pepek Ayu membuat Ayu makin memekik2 menahankan serangan2 Andi.

“enak kali pepek kauuu siii….”ceracau Andi meningkahi pekikan Ayu, sementara aku hanya bisa diam aja menonton mereka berdua ngentot dengan liarnya. Kontolku sekarang udah benar2 ngaceng lagi.
Tubuh Ayu terguncang2 seiring hunjaman kontol Andi di dalam pepeknya, teteknya yang bulat ikut bergoyang2 membuatku jadi gemas meremas2nya.

“Ahhh…..uunnnngghhhh…. pelaaaaaannnn… pelaaaaannnn diiiiiiiiii….”pekik Ayu, tapi Andi nggak merubah tempo genjotannya malah makin cepat menggoyang2kan tubuhnya. Tubuh mereka berdua mulai dibanjiri oleh keringat.

“ungh…ungh…”dengus Andi, yang dibalas dengan pekikkan terputus2 Ayu. Entah berapa lama tiba2 Andi mencabut kontolnya dari dalam pepek Ayu dan mengocok2kan batang kontolnya di depan perut Ayu. Gk berapa lama kontolnya memuntahkan mani yang cukup banyak. Maninya muncrat diperut bahkan sampai ke payudara Ayu.

“aduh enak kali..” desis Andi, sementara Ayu memejamkan matanya dengan dadanya yang turun naik seolah2 baru saja berlari jauh. Tubuhnya yang mungil terlihat mengkilat oleh keringatnya.
Begitu Andi bangkit dari tubuh Ayu, aku segera menggantikan posisinya. Dengan tidak sabar menusukkan batang kontolku ke celah pepek Ayu tanpa memperdulikan mani Andi di tubuh Ayu.

Tapi berkali2 kutusukkan ko gk masuk2 ya??? Ini memang pertama kalinya aku mengentot dengan perempuan. Sadar ketidak tahuanku, sambil memegang batang kontolku dia mengarahkan arah tusukanku, “dibawah sini” bisiknya masih dengan nafas yang tersengal2.

Lobang pepknya mengalirkan cairan lendir yang membuat permukaan pepeknya terasa licin. Aku terpejam nikmat merasakan pertama kali kontolku masuk ke lobang pepek perempuan, aku berusaha mengocokkan batang kontolku di pepeknya tapi berkali2 kontolku keluar lagi dari pepek Ayu. Melihat itu Andi jadi tertawa2, “jangan panjang2 ko nareknya bodoh” ujar Andi.

“baru pertama ya tin?” Ayu ikut2an bersuara membuat jadi panas. Setelah agak lama akhirnya terbiasa juga aku menyodok2kan kontolku di dalam pepek Ayu. Beda dengan Andi dengan ku Ayu hanya mengeluarkan suara mendesah2 kecil aja.

Walau tadi baru mengeluarkan tapi karena ini sensasi pertama ku mengentoti cewek, gk lama kurasakan maniku akan muncrat. Aku makin mempercepat goyanganku, berkali2 kontolku keluar dari pepek Ayu tapi dengan cepat ku masukkan lagi dan ku kocok lagi.

“Tin klo mo nembak jangan di dalam” ujar Andi mengingatkan, tubuh Ayu sendiri terlihat makin kaku. Akhirnya dengan perasaan nikmat tiada tara kontolku untuk kedua kalinya mengeluarkan spermanya. Kalo ini di dalam pepek Ayu, tubuh ku mengejang2 kaku mendapatkan orgasme kedua ku. Ayu langsung terpekik kaget menyadari aku menembak di dalam vaginanya.

“wei kontol, jangan ko tembak didalamnya!” maki Andi, tapi aku yang lagi dilanda kenikmatan gk peduli sama sekali. Aku makin menekankn dalam2 batang kontolku di dalam pepek Ayu sementara tubuh Ayu yang terhimpit tubuhku ikut mengejang. Kepalanya menggeleng2 kiri dan kanan, kurasakan daging otot pepek Ayu mencengkram erat batang kontolku.

Bandar Poker Terbaik Ku rasa pepek Ayu makin penuh dan sempit, oleh maniku, lendirnya juga karena kontraksi otot pepeknya.

Lima menit kemudian kami uda berpakaian kembali, sementara Ayu ke kamar mandi. Baru kemudian kami berpamitan pulang. Selama sebulan aku cemas2 Ayu akan hamil, apalagi tiap hari Andi menakut2iku kalo Ayu hamil dan mintak pertanggung jawabanku. Tapi ternyata apa yg ku khawatirkan tidak benar2 terjadi.SumoQQ


0 comments:

Post a Comment