Sunday, September 24, 2017

Aku Di Perkosa Preman

Disiang hari itu udara ibu kota negara kita ini panas sekali. Banyak angkutan umum antar kota ciri khas kota jakarta yang masih parkir dijalan protokol dengan tidak teratur, yang sedang menunggu penumpang di depan sebuah gedung.


Para penumpang yang merasa tidak nyaman didalam metromini karena sudah lama didalam dan juga kepanasan terlihat raut muka mereka nampak kesal sekali. Yah mau bagaimana lagi, supir bus terpaksa ngetime demi mendapatkan pengahsilan yang cukup untuk keluarganya.


Bagi para penumpang tidak ada pilihan lain selain bersabar, namanya juga naik angkutan umum. Metromini yang masih ngetime lama siang itu naiklah oleh seorang pria berumur kisaran 30 tahunan dengan pakain rapi namun wjahnya garang, nampaknya dia preman.

Sebut saja nama dia Mat Codet, dengan bekas luka wajah dia nampak garang sekali, apalagi saaat itu nafas Mat Codet beraroma minuman alcohol, semakin menyeramkan saja dia. Dengan setengah mabuk dia mulai beraksi meminta uang pada para penumpang,

“Siang semuanya, mas,mbak,adek,bapak,dan ibu disini saya Cuma mau meminta sumbangan dari kalian, saya hanya butuh uang recehan kalian dan rasa iklas dari para penumpang sekalian” katanya dengan aroma yang berbau minuman alcohol.

Usai berkata seperti itu, Mat Codet segera mengambil plastic bekas permen dari kantong lalu dia berjalan menuju ke para penumpang satu persatu.Sebenarnya preman itu tidak memaksa agar para penumpang harus memberi uang kepadanya.

Sudah terbukti pada siang ahri itu para penumpang metromini itu ada yang memberi uang dan ada juga yang tidak memberi. Setelah melewati beberapa penumpang, sampailah dia di samping tempat duduk mahasiswi yang lagi asik bermain smartphone.

Pada siang hari itu nampaknya mahasiwi itu tidak sadar kalau Mat Codet sudah di sampingnya dengan mendekatkan kantong plastik untuk sekedar meminta uang receh pada mahasiwi itu,

“Hemmmmmmm…amal dong mbak apa salahnya ngasih recehang, ditungguin dari tadi maen handphone terus…HEmmm…Ehemmm…!!!” katanya dengan nada bicara santai sambil mencolek lengan mahasiswi itu.

Maksut Mat Codet mencolek mahasiwi itu, supaya mahasiswi itu menyadari bahwa dia meminta sumabangan pada mahasiwi itu,

“Hihhhhh…apa-apaan sih, pakai megang-megang tangan lagi, gue nggak ada receh lagian hari ginin masih minta-minta, kerja dong kalau mau dapet duit” ucap mahasiswi itu dengan nada yang tidak enak dan muka kesal.

Sebut saja mahasiswi itu dengan nama Trisna. Trisna yang merasa risi dengan preman itu kemudian diapun bergegas berdiri lalu pindah duduk ke bangku depan dekat supir metomini. Melihat sikap Trisna yang seperti itu Mat Codet-pun kesal, matanya melotot dan dalam hatinya berkata

“Sialan gue dicuekin sama anak bau kencur, awas ya lo nanti” ucapnya dalam hati.

Mat Codet yang begitu kesal saat dia sudah selesai meminta recehan kesemua penumpang dia tidak langsung turun dari metromini, Mat Codet saat itu tetap didalam metromini namun dia duduk dibangku belakang.

Beberapa saat metromini-pun berjalan, Mat Codet yang berada di bangku paling belakang terus mengawasi Trisna yang ada didepan, hal itu tidak disadari oleh Trisna. Metromini terus berjalan lagi, sampai pada akhirnya metrominipun berhenti didepan sebuah Mall.

untuk mencari penumpang lagi. Sebagian Penumpang-pun ada yang turun Di mall itu begitu pula Trisna. Melihat Trisna yang turun Di Mall itu, dari kejauhan dia membuntuti Trisna tanpa sepengetahuan Trisna. Dia terus membuntuti Trisna yang berbelanja keluar-masuk dari beberapa outlet yang ada didalam Mall.

Mat Codet terus memperhatikan membuntuti Trisna dari kejauhan dengan rasa kesal dan penuh dendam. Sampai pada saatnya Trisna-pun menuju kesebuah toilet yang letaknya berada dipojok gedung, dan kebetulan saat itu suasana toilet sedang sepi sekali. Melihat hal itu Mat Codet-pun mengikuti Trisna ke Toilet sembari berkata,

“Mampus Loe, bakal gue perkosa didalem toilet lu” ucapnya pelan sembari membuntuti Trisna.

Nampaknya saat itu Trisna tidak sadar sedari tadi terus dibuntuti oleh Mat Codet. Dengan penuh dendam Mat Codet-pun melihat sekeliling, apakah aman atau tidak. Setelah beberapa saat memeperhatikan, dia memastikan bahwa akan aman jika dia mencabuli Trisna di toilet nanti.

Waktu itu Trisna-pun segera masuk kedalam Toilet, setelah memastikan Di toilet itu tidak ada penjaga Mat Codetpun menyusul Trisna. Bisa dibayangkan para pembaca, toilet Mall pasti hanya ada satu pintu masuk dan didalamnya ada beberapa toilet.

Sebelum masuk kedalam toilet Mat Codet melihat sebuah kursi yang ada didepan pintu masuk toilet. Melihat hal itu Mat Codet-pun membawa kursi itu masuk ke toilet dan menganjal pintu masuk dengan kursi dari dalam Toilet.

Dia melakukan hal itu dengan maksud agar tidak ada orang yang bisa masuk ketoilet selain mereka berdua. Mat Codet kemudian bersembunyi kedalam kamar toilet yang kosong sembari menunggu Trisna selesai buang air kecil. Beberapa saat Mat Codet menunggu, selang beberapa menit terdengar pintu toiet yang dimasuki Trisna terbuka,

“Ceklekkkkkkkk….” suara kancing pintu terbuka.

Mendengar hal itu Mat Codet-pun mulai mengintip dia dari dalam toilet dengan memanjat closet duduk. Saat itu dia melihat Trisna sudah keluar dan saaat itu dia melihat Trisna sedang merapikkan rok-nya di depan kaca yang dekat wastafel dalam toilet itu,

“Ini dia saatnya, mampus loe, bakal nangis darah loe hari ini” ucapnya dalam hati.

Melihat kesempatan itu, dengan cepatnya Mat Codet keluar dari kamar toiletnya lalu berlari ke arah Trisna. Dari belakang dengan cepatnya Mat Codet mengalungkan tanganya keleher Trisna, lalu Trisna dibantin hingga jatuh kelantai toilet.

Trisna yang tidak mengetahui kehadiran Mat Codet saat itu dia sungguh shock dan kesakitan karena di terbanting kelantai toilet. Saat itu Trisna yang ketakutan mencoba berdiri, namun dengan gesitnya Mat Codet-pun memukul perut dan tengkuk Trisna dengan kencangnya,

“Bugggg…” suara pukulan Mat Codet.

“Aduh…sakit …ampun Bang, abang mau ngapain…Aowww…” ucapnya kesakitan karena pukulan Mat Codet yang keras.

“Udah diem Loe, jangan banyak bacot, !!! awas kalau sampai loe teriak bakal gue bunuh loe disini” ucapnya mengancam Trisna.

“Iya Bang, Ampun Bang, maafin saya Bang…Saya bakal kasih uang berapapun asalkan Abang melepaskan saya” ucapnya ketakutan sembari terduduk dilantai dan memegangi perutnya yang kesakitan.

“Arggghhhh…udah diem loe, gue nggak butuh duit loe” ucapnya dengan nada kesal dan penuh dendam.

Bisa dibayangkan seorang wanita mungil, bertubuh sintal seperti Trisna dipukul oleh Mat Codet yang tinggi dan badanya lumayan kekar, pasti dia tidak akan berkutik. Mat Codet yang sudah dibutakan dengan rasa dendam dia menari Trisna keluar dari toilet wanita menuju Toilet Pria.

Setelah mereka berdua berada didalam toilet Pria Mat Codet-pun mengganjal pintu toilet Pria. Saat itu benar-benar sepi suasana toilet Mall itu, tanpa rasa was-was Mat Codet segera meminta Trisna untuk bugil,

“Sekarang lepas pakaian loe, kalau loe nurut sama gue umur loe bakal panjang” ucapnya mengancam.

Karena melihat suasana yang sepi itu Trisna berfikir hari itu tidak akan ada yang menolongnya, dia sungguh ketakutan luar biasa. Dalam hatinya berkata, kalau aku tidak menurutinya pasti dia akan benar-benar membunuhku. Lalu,

“Iya bang…Huwww…“ ucapnnya dengan menangis ketakutan.

Dengan terpaksa saat itu dia-pun segera meletakan tasnya lalu segera melepas semua pakaianya, hingga dia hanya memakai BH dan celana dalam saja. Mat Codet namapnya tidak puas dengan Itu,

“Woy itu Bra sama Celana dalem loe dilepas juga, anjing loe” ucapnya meminta agar Trisna telanjang bulat.

Tanpa bisa melawan dan berkata apa-pun Trisna-pun menuruti keinginan Mat Codet dengan terus menangis tersendu-sendu. Ditengah Trisna sedang melepas BH dan celana dalamnya Mat Codet mengeledah tas Trisna.

Tidak disangka ditas Trisna ada semacam kain panjang berwarna hitam. Karena menemukan itu Mat Codet mempunyai ide untuk mengikat tangan Luna,

“Kreeeeeeeekkk…” suara kain yang terobek menjadi 2 bagian.

“Nah gitu dong kalau nurut kan enak” ucapnya.

Trisna saat itu hanya bisa diam dan menutupi payudara yang montok dan kewanitaannnya dengan kedua tanganya. Rasa kesal Mat Codet yang menggebu gebu tadi, seketika berubah menjadi hawa nafsu setelah melihat keindahan tubuh Trisna,

“Wah…montok gila yah buah dada Loe, enak tuh kalau dikenyot, hahaha, Apalagi memek loe itu, beuhhhhh pasti nikmat banget yah kalau gue sodok pakai kontol gue” ucapnya girang penuh nafsu sex.

“Tolong bang jangan perkosa aku, aku masih perawan bang, huhuhuhu…..” ucapnya memohon ampun sembari menangis.

“banyak bacot Loe ya, awas kalau loe sampai ngelawan, gue habisin Loe disini” ucapnya mengancam Luna.

Mendengar ancaman Mat Codet Trisna-pun sudah tidak berani melawan ataypun berkata sepatah kata-pun kepada Mat Codet. Setealh itu Mat Codetpun segera mengikat kedua tangan Luna dengan kain yang dirobeknya.

Kedua tangan Trisna dibentangkanya lalu diikatkan pada tempat kencing untuk laki-laki. Setelah diikat kedua tangnya, Mat Codet-pun segera membuka resleting celananya,

“Sekarang loe hisap nih kontol Gue, inget jangan sampai kena gigi Loe” ucapnya sembari memegang kejantananya dan mengarahkan ke mulut Trisna.

Trisna yang hanya bisa pasrah sat itu hanya bisa menuruti saja. Posisi Trisna saat itu berada disela tempat kencing pria semabri jongkok dan tangan terikat. Dengan penuh rasa ragu Trisna membuka lebar-leabr mulutnya.

Melihat mulut Trisna sudah Terbuka Mat Codet-pun segera memasukan kejantanan-nya kedalam,

“Hisap pelan-pelan kontol Gue yah, nanti lama-lama loe juga mahir sendiri” ucapnya sembari memaju mundurkan kontolnya didalam mulut Trisna.

Dengan perlahan Trisna-pun mulai mengkulum penis Mat Codet. Dikulumnya secara perlahan agar tidak terkena gigi-nya,

“Ouhhhhh…nah gitu ngisepnya…jago juga ternyata Loe yah, Ouhhh…Ahhhhhh…” ucap nikmat Mat Codet.

Saat itu Trisna hanya bisa menagis saja sembari terus mengkulum penis Mat Codet. Mat Codet sering mendesah nikmat saat kejantananya dikulum oleh Trisna. Melihat payudara Trisna yang montok dan kencang Mat Codet-pun tidak mau menyia-nyiakanya.

Dengan sedikit membungkuk dia mulai meremas remas payudara Trisna,

“Eughhh…Ssshhhhh…” desah Trisna tertahan karena mulutnya dipenuhi kontol Mat Codet.

Nampaknya Trisna juga merasa nikmat dengan remasan Mat Codet pada payudaranya. Sembari terus memaju mundurkan kontolnya didalam Mulut Trisna Mat Codet terus meremas dan sesekali dia memelintir putting Trisna,

“Ughhhhh…Ssssssshhhhh…Eummm…” desah Trisna sembari terus mengkulum penis Mat Codet.

“Hha, namapaknya loe udah mulai nikmati permainan sex kita, bagus deh kalau gitu” ucapnya senang melihat Trisna yang mulai menikmati permainan sex mereka.

Tubuh Trisna mengelincang, dia mengerakan pinggangnya kekanan dan kekri sembari terus mengkulum. Merasakan rangsangan yang diberikan Mat Codet Trisna-pun mulai menggila, tanpa harus dikomado lagi Trisna mengkulum penis Mat Codet dengan lihaynya,

“Ouhhhhh…Ahhhh…enak banget kuluman loe, terus kulum kayak gtu…Ahhhhhh…” ucap Mat Codet puas dengan sepongan Trisna yang mulai mahir.

Beberapa saat mereka melakukan hal seperti itu. Bosan dengan kuluman Trisna Mat Codet-pun segera mencabut kontolnya dari mulut Trisna. Kemudian dengan cepatnya dia berjongkok didepan Trisna. Jadi posisi mereka saat itu jongkok dan berhadap-hadapan.

Melihat Memek Luna yang meerah merekah dengan seidikit bulu kewanitaan, Mat Codet-pun memainkan jarinya pada bibir memek Trisna,

“Ouhhhhh…Bang…Ssssshhhh…Euhhhhhhh…” desah Trisna.

Nampaknya Trisna mulai merasa nikmat dengan perlakuan cabul Mat Codet, seakan dia lupa bahwa saat itu dia sedang diperkosa. Mat Codet terus memainkan Memek Trisna, dia memainkan klitoris Trisna hingga basah dengan lendir kawinya.

Mengingat perkataan Trisna katanya dia masih perawan, dia-pun mulai mencoba memasukan jarinya keliang memek Trisna,

“Sluppppp…Aowww…. Sakit bang…Ssssshhhh…” ucap Trisna kesakitan.

“Wah Loe benar-benar perawan ye, beruntung sekali Gue dapet perawan seperti Loe…” ucapnya puas.

Setelah memasukan jarinya kedalam liang senggama Trisna Mat Codet mencabut kenali jarinya. Dalm hatinya berkata, Rugi nih kalau keperawan cewek ini aku hilangkan dengan jariku. Lalu Mat Codet-pun segera melepas ikatan tali Trisna,

“Sekarang kamu tiduran dilantai, tuh pakaian kamu buat alas” ucap Mat Codet.

Tanpa menjawab Trisna-pun mengikuti permintaan Mat Codet. Dia segera mengambil pakainya untuk alas dan segera merebahkan tubuhnya dilantai. Tanpa banyak berfikir Mat Codet yang sudah bernafsu kemudain segera membuka celana beserta celana dalamnya.

Lalu dia membuka lebar-lebar paha Trisna kemudian memposisikan tubuhnya disela paha Trisna. Trisna hanya menurut saja dengan kemauan Mat Codet, entah dia sudah mulai menikmati atau dia menuruti karena ketakutan.

Dengan penuh birahi Mat Codet mulai mengesek-gesekan penis-nya pada bibir memek Trisna yang sudah basah dan dia juga menciumi leher sampai berakhir pada payudara Trisna,

“Ouhhhhh…. Bang…Shhhhh…geli bang…Ahhhhh…Uhhhhh…” racau Trisna nampak menikmati perlakuan cabul Mat Codet.

Mat Codet-pun terus menjilati hampir semua tubuh Trisna. Mahasiswi mungil pada saat itu meliak liukan tubuhnya karena kegelian dengan jilatan dan gesekan penis Mat Codet pada kewanitaanya.

Memek Trisna semakin basah saja dengan lendir kawinya, dan Mat Codet pun semakin gila memberi rangsangan kepada Trisna. Melihat Trisna yang sudah sangat terangsang, dan vagina-nya juga sudah penuh lendir kawin.

Maka saat itulah Mat Codet mulai mencoba meyodokan penisnya yang sudah ereksi maksimal,

“Zlebbbbbb…. Aowwwwww…….. sakitttttttttttt….. sakit bang…Euhhhhhhh” jerit Trisna pelan.

Saat itu yang masuk baru kepala kontol Mat Codet,

“Sempit sekali yah memek loe, memek perawan memang tidak ada duanya” ucapnya sembari mencabut kontolnya lagi.

Mat Codet mencoba mengeluarkan masukan kontolny adengan perlahan, terus menerus Mat Codet mencoba menjebol keperawanan Trisna. Trisna terus merintih kesakitan ditengah Mat Codet mencoba merenggut keperawanannya.

Setelah beberapa kali mencoba, dengan batang penis yang kuat dan sudah ereksi maksimal Mat Codet menusukan penisnya,

“Blesssssssssssssssss…Aowwwwww……. Sakit banggggg…. Aowwwwwwww…..” jerit Trisna sambil tanganya mencengkram kuat-kuat lengan Mat Codet.

“Ouhhhhh…. Akhirnya jebol juga keperawanan kamu, hahaha…” ucapnya puas sembari membiarkan kontolnya terbenam di liang senggama Trisna.

Sejenak Mat Codet mendiamkan kejantanannya tertanam dalam di memek Trisna. Mat Codet sengaja memberi waktu sesaat kepada Trisna agar rasa sakitnya sedikit hilang. Setelah kira-kira 2 menit, Mat Codet-pun mulai mengenjot memek Trisna dengan perlahan. Pelan-pelan namun pasti,

“Ouhhhhh…Huhhhh…Sakit bang, pelan-pelan bang…Aghhh…” ucap Trisna kesakitan.

Mat Codet tidak berkata sepatah katapun, dia hanya terus memaju mundurkan penis-nya di dalam liang senggama Trisna. Seiring keluar masuknya kejantanan Mat Codet,kontolny aberlumur darah perawan bercampur dengan lendir kawin mereka.

Mat Codet dengan konstan terus menggenjot Memek Trisna,

“Ouhhhhh…nikmat sekali memek Loe sayang…Aghhh…” ucapnya nikmat sembari terus menjajah memek Trisna dengan penisnya.

“Eughhh.. Eummmm…pelan aja bang, memek aku nyeri rasanya…Ouhhhhh…” desah Trisna masih merasa nyeri karena dia baru saja kehilangan keperawananya.

Sekitar 10 menit Mat Codet menggenjot denagn perlahan. Nampanya Trisna sudah mulai tidak kesakitan lagi. Saat itu dia terus mendesah nikmat, bahkan dia menaik turunkan pinggangnya mengikuti irama tusukan penis Mat Codet pada vaginanya,

“Gimana enak kan ngewe sama gue??? udah nggak sakit lagikan…Ouhhhhh…” ucap Mat Codet kepada Trisna.

Saat itu Trisna hanya mengangguk saja, itu tanda Trisna sudah tidak kesakitan. Mat Codet terus memaju mundurkan penisnya, ditengah hubungan sex mereka tiba-tiba saja tubuh Trisna bergetar, pahanya dirapatkan dan himpitan vaginaya diperkuat, Bandar Poker Terbaik.

“Ahhhhhhhhhhhh…. Aku mau pipis bang…. Ahhhhhhh…” ucapnya sembari memejamkan mata dan mendongak kepalanya keatas.

“Dasar cupu Loe, itu namanya loe orgasme, hahahaha…” ucapnya tertawa puas sembari terus menggenjot memek Trisna.

Melihat Trisna yag sudah Orgasme, Mat Codet-pun semakin bernafsu saja. Memek Trisna semakin basah dengan lendir kawinya. Mat Codet yang saat itu teringat bahwa dia sedang memperkosa Trisna di toilet Mall, dia mulai cemas.

Tanpa buang waktu lalu dia mempercepat genjotan kontolnya pada Memek Trisna. Selang beberapa menit, Mat Codet-pun merasa dia akan segera Orgasmenya. Saat itu semakin dipercepat saja hentakan penisnya,

“Ouhh…Plakkkk…Plakkkk…Ssssshhh…Plakkkk…Ahhhhhh…” suara hentakan penis Mat Codet pada memek Trisna seiring desahan sex mereka.

Tidak lama kemudian tubuh Mat Codet mulai mengejang, genjotan kontolnya dihentikan, lalu dibenamkanlah dalam-dalam kejantanan-nya didalam memek Trisna,

“Crottttttttttttttttttt…. Crottttttttttttttttttt…. Crottttttttttttttttttt….Ahhhhhhhh….”

Akhirnya Mat Codet mendapatkan klimaksnya. Liang senggama Trisna terbanjiri dengan sperma Mat Codet yang kental dan banyak sekali. Beberapa saat Mat Codet mendiamkan kejantananya tertanam didalam vaguna Trisna.

Setelah menikmati sisa-sisa orgasmenya Mat Codet-pun segera mencabut kontolnya dari dalam memek Trisna,

“Syurrrrrrr…. Syurrrrrrr….”

Termuntahkanlah sperma yang bercampur darah segar keperawanan Trisna keluar dari liang senggama Trisna yang merah merekah itu. Memek Trisna saat itu terlihat merah sekali dengan berlumuran sperma dan darah keperawananya, SumoQQ.

Trisna terkapar lemas dialntai toilet itu. Karena Mat Codet takut ada yang memergoki perbuatanya, maka dia segera bergegas memakai celananya kembali. Sebelum dia mengancingkan celananya dia sempat mengelap kontolnya dengan tissue yang ada di toilet itu.

Setelah merasa dia sudah rapi, kemudian dia-pun mengintip suasana didepan pintu toilet. Karena merasa aman dengan cepatnya dia-pun kabur dan membiarkan Trisna terkapar lemas di dalam toilet Pria di Mall itu.

Sungguh nasib yang sial bagi Trisna pada hari itu. Trisna yang sejenak menghela nafas karena lemas setelah diperkosa, kemudian dia-pun segera merapikan diri. Dengan rasa perih pada vaginanya karena diperawani.

Trisna keluar dari toilet Pria itu untuk segera pulang kerumahnhya. Benar-benar malang Mahasiswi cantik,mungil, dan bertubuh sintal itu. Setelah kejadian itu Trisna dan keluarganya sempat melapor pada pihak yang berwajib.

Namun percuma saja melapor karena Mat Codet sudah tidak mangkal lagi ditempat biasanya. Semenjak kejadian itu Trisna mepunyai trauma pada setiap preman. Dia selalu memberi uang pada pengamen maupun preman yang ada di metromini tanpa diminta sekalipun karena dia trauma.Sekian.


1 comment:

  1. Kami tantang para bos semua yang suka bermain kartu
    dengan kemungkinan menang sangat besar.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    Cukup Dengan 1 user ID sudah bisa bermain 7 Games.
    • AduQ
    • BandarQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • FaceBook : TaipanQQ. info
    • No Hp : +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    Come & Join Us!!

    ReplyDelete