Thursday, September 7, 2017

Nonton Bokep Sambil ML Dengan Mbak Dewi Sange


Perkenalkan namaku Iwan. Umurku 24 tahun dan aku adalah mahasiswa tingkat akhir sebuah universitas di Jakarta. Saat ini aku tinggal menyeyelesaikan skipsi, tetapi sampai sekarang masih belum selesai. Mungkin karena aku saat ini terlalu fokus pada bisnis wirassataku, membuatku agak mengabaikan skripsiku. Tetapi aku berniat untuk mulai mengerjakannya lagi di tengah2 kesiukan mengerjakan proyek-proyek bisnisku. Bangga juga bila mempunyai gelar nanti, dan terlebih hal itu bisa membuat orang  tuaku senang.

Semenjak aku kenal dengan Tante Sonya aku selali jadi ketagihan bermain sex. Aku selalu memikirkan hal itu, terutama bila setelah beberapa hari tak ada penyaluran. Memang aku mempunyai pacar, tetapi dengan Monika pacarku itu, aku hanya bercumbu saja dan tidak sampai berhubungan lebih jauh. Dia memang ingin membertahankan mahkotanya sampai menikah nanti.

Berhubung sekarang aku sudah mempunyai penghasilan, aku bisa menggunakan sebagian sebagai 'biaya' kenakalanku. Kadang aku dan temanku pergi hunting ABG yang sering nongkrong di mall atau tempat nongkrong lainnya. Hanya saja aku lebih suka kalau mengencani Tante girang yang kesepian, selain banyak pengalaman, juga bebas risiko penyakit.

Aku juga masih sering berhubungan dengan Tante Sonya dan juga teman-temannya. Memang Tante Sonya ini memperkenalkanku dengan beberapa temannya yang kesepian. Mungkin lain kali aku akan menceritakan pengalaman nikmatku dengan mereka, tetapi saat ini aku akan menceritakan kejadian lain beberapa hari yang lalu.

Malam itu aku sedang suntuk di tempat kosku. Aku perlu refreshing setelah mengerjakan salah satu proyek pesanan klienku. Kutelepon pacarku Monika untuk kuajak nonton, tetapi ternyata dia bilang bahwa dia sedang sibuk mengerjakan tugas kuliahnya yang sudah mendekati deadline.

Akhirnya kuputuskan saja untuk membli DVD sekalian makanan untuk malam nanti. Di dekan tempat kosku, memang terdapat penjual DVD bajakan. Sudah sering aku beli DVD di tempat itu. malahan aku sudah kenal cukup dekat dengan penjualnya. Umurnya sekitar 25 tahunan dan berbodi seksi . namanya Dewi, dan orangnya memang agak genit. Kalau dilihat sekilas ada miripnya dengan artis sinetron indonesia. Hanya bodinya jauh lebih seksi jika dibandingkan aktris sinetron itu.

"Hai.. Mbak.. Ada film baru nggak?" tanyaku setelah sampai di tempatnya berjualan.
"Ada Wan.. Nih pilih aja sendiri" katanya sambil menyodorkan setumpuk DVD. Kulihat DVD tersebut satu persatu yang menarik.
"Mbak, dicoba dulu dong" kataku sambil menyerahkan  kedua DVD itu padanya.

Mbak Dewi pun kemudian mencoba DVD itu di playernya. Kuperhatikan malam itu dia tampak seksi sekali, dengan T-shirt ketat yang menonjolkan keindahan payudaranya. Tubuhnya tampak pada berisi, dengan rok mini dari bahan jeans yang semakin menambah keseksiannya.

"Sedang sendirian nih Wan? Nggak pergi sama pacar?" tanyanya.
"Iya Mbak. Sedang suntuk nih, makanya saya beli DVD" sahutku.
"Mau yang lebih seru nggak?" tanyanya lagi sambil tersenyum genit.
"Boleh," jawabku.

Dia pun lalu mengambil bungkusan plastik hitam dari balik lacinya, dan menyerahkannya padaku, Kulihat isinya, ternyata DVD porno.

"Wah, kalau beli ini nontonnya nggak bisa sendirian nih" pancingku.
"Emang perlu Mbak temenin?" godanya.
"Siapa takut.. Bener nih?" tanyaku. Aku senang sekali mendengarnya. Aku merasakan penisku sudah mulai tegang membayangkan nikmatnya tubuh Mbak Dewi.
"Tapi nanti ya Wan.. Satu jam lagi aku off, Jemput aja aku nanti"

Akhirnya setelah janjian dan membayar DVD yang kuambil 2 DVD biasa dan satu DVD porno, aku pun pergi dahulu untuk makan malam sambil menunggu Mbak Dewi pulang. Aku pergi ke restoran fast food yang berada tak jauh dari tempat penjualan DVD itu. Tak sabar aku menunggu satu jam lagi.

Singkat cerita. Mbak Dewi telah berada dalam mobilku. Aku pun memacu mobil kembali ke tempat kosku.

"Ih.. Kok ngebut sih Wan? Udah pengen ya ?" godanya genit.
"Iyah nih Mbak.. Iwan udah pengen diajarin Mbak" sahutku asal.
"Ah Pasti kamu udah pinter kan.."jawabnya sambil menyilangkan kakinya. Paha mulusnya makin menambah gairahku.
"Kami kalau main kuat berapa lama Wan? Jangan Cepet lho.. Puasin Mbak dulu ya?" tanyanya lagi genit.
"Iya pasti mbak puas deh.."
"Habis tungan Mbak kalau main cepet banget.." katanya lagi. Pantas jadi genit begini pikirku.\

Sesampainya di tempat kosku, aku langsung masuk ke kamarku bersama Mbak Dewi. Memang di tempat kosku ini, kamarku agak terpencil hingga bebas saja membawa siapa pun masuk ke tempat kosku ini.

Kunyalakan AC dan TV-ku. Segera kupilih DVD porno dan kunyalakan DVD playerku. Aku pun 
kemudian beranjak menuju ranjang dimana Mbak Dewi telah menunggu. Kami kemudian Menikamti tontonan seru itu. Di layar Tampak seorang gadis bule cantik sedang disetubuhi di tempat permainan bowling. Desahan suara gadis itu begitu menggairahkan. Tampak lawan mainnya sangat menikmati keindahan tubuh gadis itu saat menyetubuhi sambil menghisapi payudaranya.

Nafas Mbak Dewi sudah memberat di sebelahku. Tangannya mulai meremasi tanganku. Kupalingkan  wajahku menatapnya dan Mbak Dewi langsung melumat bibirku. Diciuminya aku dengan penuh gairah. Lidahnya mulai menerobos masuk ke dalam mulutku, yang kemudian kuhisap gemas. Tanganku pun mulai meremasi payudaranya yang kenyal dari balik T-shirnya yang ketat.

"Sebentar.. Mbak buka dulu ya" katanya samil melepaskan T-shirt putih yang di pakainya. Tampaklah Payudaranya yang besar dibungkus BH berwarna krem. Puting payudaranya tampat menonjol dibalik kain BH-nya itu.
"Ayo kamu yang buka BH-nya Wan" ujarnya menggoda.

Tanganku langsung membuka kaitan BH di punggungnya. Lalu kuturunkan tali penyangga dari pundaknya, dan terpampanglah payudara Mbak Dewi di depanku. Payudara yang ranum dan besar, dengan putingnya yang menonjol menantang. Kuusap-usap dan kupilin perlahan puting payudara Mbak Dewi yang manis ini sambil kemudian kuciumi lagi bibirnya.

"Ayo Wan, tunggu apa lagi. Isap susu Mbak dong" pintanya. Sambil berkata demikian, tangan Mbak Dewi agak menekan kepalaku ke bawah menuju dadanya. Tanpa menunda wakti lagi kujilati seluruh permukaan payudaranya.
"Ohh.." lenguh Mbak Dewi ketika lidahku mengenai putingnya yang telah menonjol keras.

Erangannya semakin menjadi ketika kuhisap putingnya sambil sesekali kugigit perlahan.
Sementara aku menghisapi payudaranya yang sebelah kiri, tanganku mempermainan payudara yang sebelahnya. Tangan Mbak Dewi mengusap-usap rambutku sambil terus mengerak nikmat.

"Iya Wan.. Bener gitu.. Aduh.. Enak.. Oh.." erang Mbak Dewi sambil meliuk-liukkan badannya.
Aku pun semakin bernafsu menghisapi dan menjilati payudaranya yang kenyal itu.

Kulirik layar TV, dan di layar terpampang adegan dimana seorang gadis bule berambut pirang sedang di jilati vaginanya di atas sebuah meja billiard. Erangan gadis tersebut dari suara TV bercampur dengan suara lenguhan Mbak Dewi yang sedang kulahap payudaranya.

"Ayo Wan.. Mbak ajari seperti itu" ujarnya sambil menarijk rambutku dan menunjuk ke layar TV. Kemudian didorongnya pundakku menunjuk ke arah bawah.
"Cepet buka celana Mbak" katanya lagi.

Aku pun kemudian mengangkat rok jeans mininya dan tampaklah celana dalam warna krem berenda yang dipakainya. Kubuka celana dalam itu, dan tampaklah liang kewanitaannya dengan rambut tercukur rapi. tangan Mbak Dewi mengelus-elus kemaluannya sendiri. sambil matanya menatapku genit.

"Ayo Wan. Mbak pengen ngerasain jilatanmu disini" katanya lagi sambil tangannya masih sibuk mengusap-usap vaginanya.

Kudekatkan kepalaku ke lian kewanitaannya, dan kujulurkan lidahku. Perlahan kujilati vaginanya. Tubuh Mbak Dewi menggelinjang hebat kala itu, sambil mulutnya mengerang dan meracau nikmat.

"Ohh.. Wan.. Ya.. Jilati terus Wan.. Enak.. Ohh.."

Sambil melenguh, tangannya menekan kepalaku ke selangkangannya, dan akupun dengan penuh gairah menikmati liat vagina Mbak Dewi ini. Erangannya semakin keras dan tubuhnya meliuk-liuk liat ketika aku menghisapi klitorisnya.

"Terus Wan.. Oh.. Ohh.." Sambil mengerang Mbak Dewi meremas-remasi payudaranya sendiri.
"Ayo Wan, kamu tidur disini" katanya sambil bangkit dari ranjang.
"Mbak ajari posisi yang lebih enak"

Aku pun patuh dan tidur telentang di ranjang Sementara kulihat sekilas di TV, si gadis bule cantik sedang disetubuhi secara doggy style diatas meja billiard. Erangan suara dari TV menambaj erostis suasana di dalam kamarku. Mbak Dewi kemudian naik ke atas wajahku.
Erangan Mbak Dewi kembali bersaing dengan erangan dari DVD porno di  TV.

"Oh..Oh.." erang Mbak Dewi sambil pantatnya terus bergoyang-goyang mencari kepuasan.

Kujilat dan kuciumi dengan penuh gairah vagina Mbak Dewi ini. Tangan Mbak Dewi memegang pinggiran ranjang di atas kepalaku, sementara tubuhnya terus bergoyang mencari kepuasan birahi. Beberapa lama kemudian goyangan pantat Mbak Dewi semakin menjadi.

"Oh.. Wan.. Mbak hampir sampai.. Ohh.." lenguhnya panjang. Tubuhnya menegang. dan saat itu banyak cairan nikmat keluar dari vaginanya. Kuhisap habis cairan kewanitaan itu, dan tak lama Mbak Dewi pun menjatuhkan tubuhnya di sebelahku.
"Kamu hebat Wan.. Dengan Mas Joko belum pernah aku orgasme seperti tadi" Katanya sambil tangannya mengusap-usap dadaku.
"Mbak istirahat sebentar ya" katanya lagi.

Sebenarnya nafsuku sudah memuncak. tetapi aku tak mau memaksa Mbak Dewi ini untuk melayaniku saat itu juga. Kami pun lalu kembali menonton DVD porno yang masih terpampang di layar TV. Di layar tampak sekarang seorang gadis bule berambut pirang sedang bermain tenis dengan  seorang pria, Setelah bermain, mereka beristirahat dan mulai bercumbu. Si gadis bule tersebut lalu membuka celana si pria dan tampak terkejut melihat ukuran penisnya yang besar.

"Oh.. my god.. I love it.. So big" desah si gadis sebelum memasukkan penis itu ke dalam mulutnya.

Tampak gairah Mbak Dewi Kembali bangkit melihat adegan itu.

"Punyamu besar begitu nggak Wan?" tanyanya sambil tangannya mulai meraba kemaluanku.
"Lumayan deh Mbak. memang Mbak suka yang besar ya?"
"Iya. Semakin besar Mbak semakin suka" jawabnya genit.
"Ya udah Mbak lihat aja sendiri" kataku.

Mbak Dewi tersenyum  dan mulai membuka celana panjangku.

"Ih.. Besar juga punyamu Wan. Sampai celananya nggak cukup tuh"

Memang karena nafsuku sudah memuncak, kepala penisku tampak mencuat keluar tak tertampung celana dalamku. Mbak Dewi tak sabar membuka celana dalamku. Tangannya kemudian mengocok perlahan senjata kelakilakianku itu.

"Ih..Keras banget.. Mbak suka kontol yang kayak gini. Besar, panjang, dan keras. Pasti cewek kamu puas ya," katanya lirih.

Wajah Mbak Dewi kemudian mendekati selangkanganku. Hembusan nafasnya terasa hangat di kulit kemaluanku ketika dia mengamati penisku dengan pandangan gemas. Rasa nikmat yang luat biasa menjalar tubuhku ketika lidah Mbak Dewi ini mulai menari di kepala penisku. Dijilatinya kepala penisku berikut batangnya/ Setelah itu dengan rakus dikulumnya batang kemaluanku. Srrpp.. Srpp.. Bunyi yang terdenger ketika Mbak Dewi memaju-mundurkan kepalanya menghisapi penisku.

"Ahh.. Kontolmu enak Wan.. Mbak suka.. Hmm" desah Mbak Dewi ketika dia menghentikan kulumannya untuk menjilati batang kemaluanku.

Sesaat kemudian, penisku kembali menyesaki mulutnya yang haus kejantanan lelaki itu.
Sementara mulutnya menikmati kejantananku. tangan Mbak Dewi mengelus-elus cakarku.
Aku tak kuasa lagi untuk menahan erangan nikmatku. Tangan ku pun meremas-remas rambut Mbak Dewi gemas.

Mbak dewi semakin cepat menghisapi penisku. Kadang Mulutnya dimiringkan. sehingga penisku membuat pipinya menggelembung. tangannya pun semakin cepat mengocok batang kemaluanku Kemudian dikeluarkannya penisku dari mulutnya dan kembali dijilatinya seluruh permukaan penisku sambil tangannya mengurut-urut buah zakarku.

"Keluarin di mulut Mbak Wan.. Mbak pengen minum spermamu.." katanya dengan nada memerintah.

Aku tentu tak menolak perintahnya. Memang aku sudah tidak tahan lagi. Sambil mengerang nikmat, aku pun mengalamai ejakulasi. Saat itu, Mbak Dewi malah kembali mengulumi kemaluanku. sehingga spermaku pun masuk kedalam mulutnya. Mbak Dewi kemudian menjilati kemaluanku sampai bersih.

"Enak Wan..?" tanyanya sambil menjilati spermaku di sudut bibirnya.
"Enak Mbak.. jawabku lemas.

Kami pun lalu kembali beristirahat sambil menonton tayangan DVD. Kali ini di layar tampak seorang gadis ABG bule berambut coklat sedang belajar memancing. Tak lama gadis itu sudah bercumbu dengan pelatihnya. Si gadis ABG menaiki tubuh lawan mainnya, dan mulai memompa tubuhnya naik turun. Sementara si aktor, seorang lelaku setengah baya, meremasi payudara gadis tersebut yang bergelantungan indah. Adegan persetubuhan lalu dilanjutkan dengan gaya doggy style. Tak lama kami pun kembali terangsang, Bandar Poker Terbaik.

"Wan.. Mbak pengen seperti itu. Mbak pengen ngerasain ngentotin kontolmu. Pasti lebih enak daripada punya Mas Joko" katanya sambil meraba kemaluanku dan mulai menciumi bibirku.

Mbak Dewi melepaskan rok mininya yang masih tersisa, lalu menaiki tubuhku dan mengarahkan kemaluanku pada lubang kewanitaannya.

"Ohh.. " desahnnya saat penisku mulai menerobos liang vaginanya.

Dia pun mulai memompa kemaluanku naik turun. Terkadang dia pun menggoyang-goyangkan pantatnya ke kiri dan ke kanan. Suara deritan ranjang, erangan Mbak Dewi, serta erangan suara dari DVD memenuhi kamar kosku. Walaupun AC kamar telah dinyalakan, tetap saja tubuh kami berkeringat, Tetesan peluh itu mengalir dari wajah Mbak Dewi membasahi payudaranya. Aku segera membuka T-shirt yang masih aku pakai, ingin memamerkan tubuhku yang tekun kupahan di gym. Sementara itu, Mbak Dewi terus bergoyang menikmati kejantananku. Tanganku tak ketinggalan meremasi payudaranya yang kenyal. Cukup lama kami bersetubuh dengan gaya ini.

"Ayo Wan.. Sekarang Mbak pengen dientotin dari belakang" katanya setelah dia keluar untuk kedua kalinya, sambil bangkit dari tubuhku. dia kemudian menungging sambil tangannya memegang ujung kasurku. Aku pun segera memasukkan penisku kembali kedalam vaginanya.
"Ohh.. Enak Wan.. Terus Wan.. Ohh.. Yang cepat.. Ohhh" desah Mbak Dewi saat kupompa tubuhnya. Tanganku meremasi payudaranya yang bergoyang menggemaskan. Terkadang kuremas pula pantatnya yang bulat padat menantang.
"Ayo wan.. Mbak hampir sampai.. Terus wan.. Oh.Ohh.. Ohh.."

Tubuh Mbak Dewi kembali mengejang, lalu rebah di atas ranjang. Kali ini aku tak mau lagi 'menggantung'. Kubalikkan badan Mbak Dewi dan kuarahkan penisku kembali ke liang vaginanya yang telah licin oleh cairan orgasmesnya. kugenjot tubuh Mbak Dewi yang seksi ini dengan gaya missionary.

"Eh..Eh.. "Erangan yang keluar dari mulutnya seirama dengan genjotan tubuhku.
"Hisapi putingku Mbak"kataku.

Mulut Mak Dewi pun kemudian menghisapi puting dadaku sementara aku menggenjot tubuhnya. Tak lama Mbak Dewi pun keluar untuk yang ketiga kalinya, dan aku memberikannya kesempatan sesaat untuk beristirahat. Lalu kuminta lagi berganti posisi. Masih di atas ranjang. kubuka kakinya yang indah itu lebar-lebar, lalu ku tumpangkan ke bahu bidangku. Lalu dengan dituntung tangannya, kudorong penisku masuk kembali ke liang surganya, dan mulai kupompa dia seperti tadi. Gerakan pompaanku semakin keras, liar dan bertenaga seiring dengan mulai basahnya kemaluannya, SumoQQ.

Dalam posisi ini, aku memegang kakinya erat-erat, sementara Mbak Dewi asyik mengerang-erang kenikmatan. Cukup lama menggejotnya di posisi ini. Tak lama pun aku tak tahan lagi menahan ejakulasiku yang kedua. Wajah Cantik Mbak Dewi ditambah dengan erangannya setelah orgasme yang keempat. serta jepitan vaginanya yang nikmat di kelaminku membuatku segera mencapai puncak.

"Aku sampai Mbak.. Ahh" jeritku tertahan ketika aku menyemburkan sperma ku ke rahimnya.

Kami pun terbaring lemas di atas ranjang. Puas sekali rasanya menyerubuhi Mbak Dewi nan ayu ini. Kunyalakan sebatang rokok untuknya. Kami kemudian mengobrol dan bercanda sambil tiduran di atas ranjang.

"Wan.. Anterin aku pulang ya" katanya setelah dia menghabiskan rokoknya.
"Lho.. Uda malam Mbak naggung. Nginep di sini aja"
"Wah jangan Wan.. Besok pagi Mas Joko mau jemput aku berangkat kerja. Aku juga nggak bawa pakaian ganti" jawabnya.

Akhirnya, aku mengantar dia ke rumahnya. Cuma aku menurunkannya aga sedikit jauh dari rumahnya agar tetangganya tidak curiga. Enak juga nonton bokep bareng Mbak Dewi. Mungkin aku akan semakin sering beli DVD bokep XXX nantinya.


1 comment:

  1. Kami tantang para bos semua yang suka bermain kartu
    dengan kemungkinan menang sangat besar.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    Cukup Dengan 1 user ID sudah bisa bermain 7 Games.
    • AduQ
    • BandarQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • FaceBook : TaipanQQ. info
    • No Hp : +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    Come & Join Us!!

    ReplyDelete